Jadi Pahlawan Kemenangan Prancis, Payet Rasakan Momen Emosional

By
Updated: June 11, 2016

Jadi Pahlawan Kemenangan Prancis, Payet Rasakan Momen Emosional

Kemenangan perdana Prancis atas Rumania di laga pembuka Piala Eropa 2016 ini tak lepas dari peran besar gelandang kreatif West Ham, Dimitri Payet. Dalam laga yang berlangsung di Stade de France, Sabtu (11/6) dini hari tadi, Payet tampil menjadi bintang lapangan Prancis lewat satu gol dan satu assist yang diciptakannya.

“Ini adalah sebuah kebanggaan yang luar biasa. Rumania benar-benar merepotkan kami, dan kami butuh waktu lama untuk bisa membobol gawang mereka. Tentunya emosi kami sangat terkuras di laga ini,” ujar Payet kepada TF1.

Gol pertama Prancis dicetak oleh Olivier Giroud pada menit ke-57. Sebuah umpan lambung yang dilepaskan Payet berhasil dituntaskan striker Arsenal tersebut dengan tandukan keras.

Sempat kecolongan lewat penalti Bogdan Stancu, Prancis akhirnya memetik tiga poin berkat gol indah Payet pada menit ke-88.

Tembakan kaki kiri melengkung yang dilepaskan Payet tak mampu dijangkau oleh kiper Rumania, Ciprian Tatarusanu. Payet mengaku gol tersebut cukup emosional bagi dirinya.

“Kami memiliki banyak peluang, tetapi gagal mencetak gol cepat. Beruntung kami bisa mencetak gol pada menit akhir yang berarti sangat penting dalam turnamen ini. Saya benar-benar merasa emosional setelah mencetak gol itu,” ujar Payet.

Sebelum musim 2015-16 bergulir, tak banyak yang menyangka Payet bakal terpilih masuk dalam skuat inti timnas Prancis untuk Piala Eropa kali ini. Terlebih lagi, dia hanya bermain bagi tim papan tengah sekelas West Ham.

Akan tetapi, Payet terus bekerja keras dan menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu gelandang terbaik di Liga Inggrissaat ini.

“Saya tak mau menyebut bahwa kehadiran saya di tim ini benar-benar tak terduga. Tetapi kenyataannya saya bisa berada di sini berkat kerja keras dan pengorbanan. Dibandingkan beberapa rekan-rekan setim lainnya, banyak orang yang tak memprediksi saya bisa berangkat ke Piala Eropa. Sejujurnya dalam dua musim terakhir saya merasa semakin dewasa.”